Jumat, 02 November 2012

<>cara mengemudi mobil matic, mudah dan aman Injak rem pakai kaki kanan, pencet tombol persneling pakai jempol kiri. Lanjutan dari posting sebelumnya yang di comment Benny, supaya jelas saya sebutkan “mudah” dan “aman” dalam context si pengemudi sudah punya SIM dan sudah punya pengalaman cukup. Ini karena masih banyak pengendara yang masih anti matic, apalagi karena banyak pengendara matic yang terjun bebas dari gedung-gedung parkir. Padahal kalau dilihat kondisi lalulintas sehari-hari di Jakarta macet dimana-mana, sewajarnya harus pakai matic aja supaya nggak capek… Mobil matic memang bisa berbahaya, kalau belum paham. Ya sebetulnya mau matic ato normal pun sama-sama ada bahayanya! Cuman karena matic mungkin sesuatu yang baru, jadi begitu kecelakaan pakai matic… pasti yang disalahkan maticnya duluan, ya kan? Anyway busway, pengenalan perangkat dulu. Pedal kaki di matic cuman 2, gas dan rem tok Persneling nggak ada 1, 2, 3, 4 dan seterusnya, adanya P untuk parking di posisi ini mobil tidak dapat di maju mundurkan. D untuk drive, N untuk normal dan R untuk reverse. Beberapa mobil matic punya D1, D2, maksudnya untuk melimitkan perpindahan gigi ketika menanjak. Pada Nissan Juke, si persneling tidak ada D1, D2 itu, adanya cuman ”L”, fungsinya sama, digunakan saat tanjakan curam Lainnya bisa dibilang sama total dengan mobil manual, ok let’s drive. Step 1, mulai jalan Untuk memindahkan gigi, injak rem kaki dulu, tekan si tuas persneling. Baru pindahkan, misal start dari posisi P mau maju, injak rem, tekan tuas, turunkan persneling dari P ke D. Hati-hati: Setelah masuk ke “D” begitu rem dilepas mobil langsung jalan pelan, walau tanpa gas diinjak. So di mobil matic jangan langsung menginjak gas! Step 2, ketika jalan Feeling untuk matic jauh beda dengan mobil manual. Ketika menginjak pedal gas, akselerasi muncul belakangan, tapi … Hati-hati: Ketika pedal gas diangkat, mobil tetap melaju!!! Mobil matic akan tetap ada dorongan yang lumayan ketika gas diangkat. Siap-siap untuk menahan pedal rem. Step 3, ketika stop Kalau lampu merahnya pendek saja, gigi masih bisa di “D”, kaki kanan menginjak rem. Mobil tidak akan maju. Hati-hati: kalau tidak sengaja mengangkat kaki dari rem maka mobil akan maju. Kalau lampu merahnya panjang dan kita ingin mengistirahatkan kaki kanan, caranya sama, injak pedal rem, tekan persneling, pindahkan gigi dari “D” ke “N” disertai rem tangan. Terimakasih untuk comment pembaca, “P” hanya digunakan saat parkir saja. Tips Feeling ketika naik mobil matic beda, ngegas akan terasa ada sedikit delay, rem matic pun terasa jauh lebih pakem dari mobil normal. Injak sedikit maka mobil akan berhenti, hati-hati ngerem mendadak. Gunakan hanya satu kaki saja yaitu kanan untuk menginjak gas atau rem. Maksudnya supaya pedal rem dan gas jangan diinjak bersamaan. Ingat, mau gigi “D” untuk maju ataupun “R” untuk reverse, begitu kaki melepas pedal rem, mobil akan berjalan walau di bawah 10 kpj. Kesimpulan Apakah matic itu lebih berbahaya dari manual? Bisa jadi, karena faktor itu, di lepas rem langsung jalan dan juga gas sedikit langsung jalan lebih kebut. Kalau di transmisi manual paling-paling kalau salah kelepas kopling mesin mobil akan mati di tempat. Hampir sama dengan motor matic, karena lebih mudah jadi harus lebih hati-hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar